Kisah ini
terjadi di zaman Napoleon, Jenderal Besar Perancis. Ketika itu, Jenderal
Besar Napoleon ini sedang berjalan-jalan sendirian tanpa ditemani
pasukannya. Namun apes, dalam perjalanannya, Jenderal Napoleon ini
berjumpa dengan pasukan Rusia, musuh perangnya. Karena sendirian, dan
jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, akhirnya Napoleon pun melarikan
diri dari pasukan musuh. Ia berlari kencang. Pasukan musuh mengejar di
belakangnya. Napoleon berlari cepat, ia mencari persembunyian. Ia
berjumpa dengan seorang pria tua.
“Pak, saya sedang dikejar-kejar pasukan musuh. Saya butuh tempat
persembunyian. Bisakah bapak membantu saya dengan memberikan tempat
persembunyian?”tanya Napoleon.
Pria tua ini sedikit bingung. Ia menunjuk ke arah tumpukan jerami yang ada di pojok rumahnya.
“Sembunyi di balik tumpukan jerami itu saja,”ucap pria tua ini.
Lantas Napoleon pun bersembunyi di balik tumpukan jerami itu.
Pasukan musuh pun, tiba. Pasukan ini mencari-cari Napoleon, sang
Jenderal besar. Setelah mencari kesana kemari, namun tidak menemui
Napoleon, akhirnya bertanyalah pasukan musuh ini pada pria tua. Karena
gugup diinterogasi, pria tua ini diam saja,namun matanya sempat
mengerling ke arah tumpukan jerami. Dan sinyal ini dilihat oleh pasukan
Rusia. Lantas beberapa orang pasukan Rusia menusuk-nusukkan bayonet
mereka ke arah tumpukan jerami. Pasukan Rusia ini menusukkan bayonet
mereka hampir di setiap sisi tumpukan jerami itu. Kemudian mereka
berlalu karena merasa tidak mendapatkan apapun atau mendengarkan apapun
dari balik tumpukan jerami itu.
Setelah beberapa menit kemudian, sesosok tubuh muncul dari tumpukan
jerami itu. Tubuh itu tubuh Napoleon. Ia masih berdiri gagah, tidak ada
luka sedikitpun di tubuhnya. Yang nampak hanyalah keringat membasahi
tubuhnya. Tak lama kemudian, datang sekumpulan pasukan Perancis,
menyelamatkan jenderal Perang mereka, si Napoleon.
Orang tua itu bertanya pada Napoleon :”Wah, Anda hebat sekali bisa
selamat dari tusukan-tusukan bayonet pasukan Rusia. Bagaimana perasaan
Anda ketika berada di dalam tumpukan jerami itu sedangkan
bayonet-bayonet pasukan musuh menusuk-tusuk beberapa bagian jerami?”
Napoleon tidak menjawab. Dia malah memerintahkan para perajuritnya :
“Tangkap pria ini”
Kemudian Napoleon pun berkata pada pria tua itu :”Kamu sudah secara
tidak langsung memberitahukan kepada pasukan musuh tadi dimana posisi
saya. Dan kamu sebagai hukumannya akan dihukum mati oleh pasukanku. Kamu
akan ditembak mati”
Pria tua ini kaget, dia merasa takut sekali bahwa dia akan dihukum mati.
“Ohh..ampunkan saya Bapak Jenderal. Saya mohon ampun. Tolong saya jangan dihukum mati,”pinta pria tua ini.
Namun si Napoleon tidak menghiraukan permintaan pria tua ini.
“Ikat tangan pria tua ini. Tutup matanya dengan kain hitam agar ia tidak
dapat melihat senjata-senjata yang akan menembak dia hingga mati. Bawa
dia ke dekat jerami itu, dan biarkan dia berdiri di situ,dan kalian
siapkan 10 orang penembak terbaik untuk menembak dia,”perintah Jenderal
Napoleon pada pasukannya.
Lantas pasukan Perancis ini pun menuruti perintah jenderalnya. Pria tua
ini merasakan tangan-tangannya diikat dan matanya ditutupi sehelai kain
gelap sehingga ia tidak bisa melihat apapun. Ia pun mendengarkan
suara-suara senapan yang sedang disiapkan untuk menembak ke arahnya. Ia
pun mulai mendengarkan aba-aba siap tembak. Tubuhnya bergetar, terasa
hilang berat badannya, ia pun merasakan dingin dan gemetar, sesaat
kemudian ia akan ditembak mati. Pria tua ini merasa sangat ketakutan dan
tak lama kemudian ia pun mendengarkan suara si Napoleon memberikan
perintah penembakan.
“Tembak”
Pria tua ini tidak bisa berdiri lagi, didengarnya suara pelatuk senapan.
Ia terduduk lemas, namun ia masih bisa merasakan denyut jantungnya dan
nafasnya. Ia masih hidup. Namun terasa celananya basah, ternyata oleh
air seninya dikarenakan ketakutan yang amat sangat bakal ditembak mati.
Ternyata hukuman mati itu tidak jadi diberlakukan. Sang Jenderal besar
Napoleon menghampiri dirinya dan berkata:” Kalau kamu tadi bertanya
bagaimana perasaan saya ketika di dalam tumpukan jerami yang ditusuki
oleh sekumpulan bayonet, Kamu sudah merasakannya barusan. Silahkan
rasakan sendiri, karena saya tidak bisa menceritakannya padamu. Selamat
merasakannya sendiri.”
Sang Jenderal Napoleon pun berlalu bersama perajuritnya setelah itu.
Nah, inilah cerita yang disampaikan oleh teman saya tadi, seorang pengusaha sukses.
Rasakanlah sendiri bagaimana Sukses itu!! Rasakanlah sendiri bagaimana
menjadi orang sukses!! Rasakanlah sendiri bagaimana perasaan orang
ketika mencapai kesuksesannya!! Membaca cerita-cerita sukses atau
cerita motivasi boleh-b0leh saja, tapi alangkah bagusnya kalau anda
sendiri merasakan suksesnya dan anda sendiri rasakan perasaannnya juga
nantinya ketika anda akan menceritakan perjalanan sukses, perasaan
sukses anda pada orang lain. Rasakanlah sendiri betapa indahnya ketika
berhasil mencapai suatu kesuksesan!! Sehingga anda bisa membagikan
kesuksesan anda, motivasi anda, pada orang-orang lain..!!!
Selamat Meraih Kesuksesan dan Merasakan sendiri bagaimana sukses itu!!!
0 komentar:
Posting Komentar